Oleh: Suci Fitriani, M.Sc.Ed
Peran orang tua dalam dunia belajar anak-anak merupakan hal yang penting dalam mendukung prestasi akademik dan akademik anak. Sehingga, Pusat Kajian Pengembangan Kurikulum Pengajaran dan Pembelajaran Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin (UIN STS) Jambi merasa perlu untuk mengadakan kegiatan yang dapat menjembatani orang tua dan sekolah dalam pemahaman orang tua dalam pendampingan anak.
Puska Kurikulum berkolaborasi dengan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), dan sekolah-sekolah membuat kegiatan bertajuk “Focus Group Discussion: Survei Pembelajaran Siswa/I Madrasah Ibtidaiyah Pada Masa Pandemic Covid-19”. Kegiatan tersebut dibuka oleh Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang dalam kesempatan tersebut diwakilkan oleh Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaa, dan Kerjasama UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Drs. HA Munir, MA. Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 110 peserta yang hadir secara online melalui vitrual zoom meeting dan 25 orang peserta yang hadir secara offline di gedung Pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Kegiatan ini berlangsung kurang lebih selama 2 jam dipandu oleh Kasful Anwar, M.Pd., yang merupakan mahasiswa S3 di Universitas Brunei Darussalam.
Kegiatan focus group discussion (FGD) ini diawali dengan pemaparan hasil survei pusat kajian oleh Ketua Pusat Kajian Kurikulum, Dr. Muhamad Taridi, M.Pd. Survei yang dilakukan oleh pusat kajian diikuti oleh beberapa madrasah ibtidaiyah se-Kota Jambi. Total responden pada survei yang dilakukan dengan menggunakan instrumen survei ArcGISsurvei123 berjumlah 253 responden. Untuk memberikan simpulan ‘terlaksana’ atau ‘tidak pendampingan orang tua dalam belajar siswa siswi madrasah selama masa pandemi Covid-19 dan masa new normal se-Kota Jambi.
Pada kegiatan ini, paparan tentang pendampingan orang tua siswa siswi di masa Covid-19 dan new normal disampaikan oleh Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Prof. Dinn Wahyudin, M.Si. Selanjutnya dilakukan diskusi mendalam tentang hasil survei pusat kajian kurikulum bersama seluruh peserta yang hadir, baik itu mahasiswa, dosen, guru madrasah, dan kepala madrasah.
Peserta pada kegiatan ini dikenalkan dengan pentingnya pendampingan orang tua dalam kegiatan belajar anak, terutama pada anak-anak yang masih pada jenjang madrasah ibtidaiyah atau setingkat sekolah dasar. Adapun indikator dalam pendampingan orang tua terdisi dari;
1. Tersedianya alat-alat belajar bagi anak
2. Tersedianya sumber materi bagi anak
3. Tersedianya ruang belajar
4. Tersedianya isi ruang belajar
5. Tersedianya ruang belajar yang tertata rapi
6. Tersedianya ruang belajar yang nyaman
7. Tersedianya media pembelajaran
8. Orang tua mampu menggunakan media pembelajaran
9. Tersedianya asupan nutrisi untuk anak
10. Orang tua memahami materi
11. Orang tua membantu dalam manajemen waktu
12. Orang tua memberikan motivasi
13. Orang tua memahami kesulitan anak
14. Orang tua membantu menyelesaikan kesulitan
15. Orang tua membantu mengatasi hambatan/kendala.
Kegiatan ini diharapkan mampu memberi pandangan kepada orang tua, siswa, mahasiswa, guru dan kepala sekolah bahwa pentingnya pendampingan orang tua selama anak belajar baik di rumah maupun di sekolah. Selanjutnya, perlu diadakan kegiatan FGD yang berkelanjutan dan konsisten untuk kedepannya, juga mengundang pemateri-pemateri yang profesional di bidangnya.
Penulis: Suci Fitriani, M.Sc.Ed
Discussion about this post