JT.COM – Gubernur Jambi, Al Haris,, mengucapkan terima kasih kepada Tuan Guru Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah (TNAJ), Buya Dr. Syekh Muhammad Nur Ali Alkholidi, S.Ag, M.Hum, atas keberadaan Rumah Ibadah Suluk di Desa Perintis Makmur, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.
Ia meyakini bahwa inisiatif ini akan membentuk masyarakat yang berkarakter dan meningkatkan sumber daya manusia yang bertakwa.
Selain itu, Al Haris mengatakan bahwa pendekatan Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah dalam mengajarkan tasawuf dapat mendorong masyarakat untuk menjalani kehidupan dengan bekerja keras serta menjalankan kewajiban agama dengan taat dan patuh.
“Pemerintah Provinsi Jambi berharap Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah dapat menjadi mitra dalam meningkatkan sumber daya manusia yang unggul, mendidik, dan membimbing masyarakat melalui bidang keagamaan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat serta bangsa,” ujar Gubernur Al Haris dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Bappeda Provinsi Jambi, Ir. Agus Sunaryo, M.Si, dalam acara Silaturahmi Jemaah TNAJ se-Sumatera dan Peresmian Pondok Pesantren Marjanul Qalbi IBS Jambi di Rumah Ibadah Suluk Darus Salikin Rimbo Bujang, Senin (15/7).
Al Haris juga mengapresiasi Pimpinan Pondok Pesantren Marjanul Qalbi IBS Rimbo Bujang, Dr. SM Munawar Kholil, M.Pd.I, dan para jemaah TNAJ atas kontribusinya dalam pembangunan Pondok Pesantren Marjanul Qalbi di Rimbo Bujang.
“Besar harapan kita bersama bahwa Pondok Pesantren Marjanul Qalbi dapat memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat dan menjadi pilihan untuk belajar agama, meningkatkan kualitas diri secara spiritual maupun ekonomi. Semoga dari sini akan lahir pemimpin yang berakhlak mulia dan mampu menghadapi pengaruh negatif di era modern ini,” harapnya.
Guru Besar TNAJ, Buya Dr. Syekh Muhammad Nur Ali Alkholidi, S.Ag, M.Hum, menyatakan bahwa Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah akan membangun empat Pondok Pesantren di Provinsi Jambi, serta di setiap provinsi di Indonesia dan mancanegara.
“Pembangunan Pondok Pesantren bertujuan menyiapkan masyarakat baik dari segi sumber daya manusia, spiritual, intelektual, ekonomi, dan sumber daya alam untuk kepentingan umat. Ini untuk membekali masyarakat agar memiliki intelektual dan spiritual dalam menghadapi perkembangan zaman,” ujarnya.
“Kami hadir di seluruh daerah, khususnya di Rimbo Bujang Provinsi Jambi, dengan program menciptakan ulama yang intelektual dan intelektual yang ulama. Program ini akan berhasil jika ada sinergitas yang baik antara jemaah Thariqat dan pemerintah untuk mencapai tujuan menciptakan bangsa yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur,” sebut Buya Syekh Muhammad Nur Ali.
Acara silaturahmi jemaah Thariqat Naqsyabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah dan peresmian Pondok Pesantren Marjanul Qalbi ini dihadiri oleh pemerintah Kabupaten Tebo dan ribuan jemaah dari berbagai provinsi se-Sumatera. (Kmf/adv)
Discussion about this post