Bengkulu, Jabungtoday.com – DPRD Provinsi Bengkulu kembali menerima audiensi dari mahasiswa, pengemudi ojek online, dan berbagai elemen masyarakat, Kamis (11/9/2025). Pertemuan itu membahas perkembangan 14 tuntutan yang mereka sampaikan saat aksi demonstrasi pada 2 September lalu.
Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Sumardi, menegaskan bahwa seluruh aspirasi telah disalurkan ke pemerintah pusat.
“Aspirasi ini kami sampaikan ke pemerintah pusat pada Senin lalu dan dilanjutkan ke Sekjen DPR RI keesokan harinya. Semua dokumen sudah kami lampirkan, sehingga aspirasi ini tidak berhenti di sini,” kata Sumardi.
Namun, perwakilan mahasiswa mendesak hasil nyata. Presiden Mahasiswa Stikes Bhakti Husada sekaligus Koordinator BEM SI Bengkulu, Kelvin Malindo, menyebut kedatangan mereka bertujuan memastikan tindak lanjut, bukan sekadar seremonial.
“Kami meminta pembebasan rekan-rekan yang masih ditahan, termasuk Anhar. Itu salah satu poin penting dari 14 tuntutan kami,” ujar Kelvin.
Kelvin menambahkan, beberapa isu lokal turut menjadi perhatian, seperti tambang emas Bukit Sanggul, PLTU, akses jaringan internet di Kabupaten Kaur, dan dugaan tindakan represif aparat.
“Jika tidak ada tindak lanjut, kami akan turun lagi dengan jumlah massa lebih besar. Ini komitmen, bukan ancaman,” tegasnya.
Givan, perwakilan BEM KBM UNIB, menilai respons DPR RI dan pemerintah pusat masih jauh dari harapan.
Ia menegaskan mahasiswa akan terus mengawal isu RUU Perampasan Aset dan aktivitas tambang emas di Seluma.
Sementara itu, Gugun selaku Ketua Alindo Bengkulu meminta DPRD membentuk forum khusus bersama Komisi III.
“Kami menunggu solusi konkret. Pengemudi online butuh payung hukum, termasuk melalui Perda,” katanya.
Wakil Ketua II DPRD Bengkulu, Sonti Bakara, menegaskan dukungan dewan terhadap aspirasi yang disampaikan.
“Kami setuju mahasiswa yang ditahan dibebaskan tanpa syarat dan mendorong percepatan pembahasan UU Perampasan Aset. Untuk persoalan tambang emas, kajian mendalam diperlukan sebelum diambil keputusan,” ujarnya.
Kelvin menutup audiensi dengan pernyataan bahwa mahasiswa siap kembali turun ke jalan bila tuntutan tidak ditindaklanjuti.
“Kami akan terus mengawal sampai ada keputusan yang jelas,” pungkasnya. (Yl)
Discussion about this post