Bengkulu, Jabungtoday.com – Ratusan peserta dari berbagai kalangan menghadiri diskusi terbuka terkait rencana penambangan emas oleh PT Energi Swa Dinamika Muda (ESDM) di Kabupaten Seluma.
Acara yang digelar di Jalan Nala, Kelurahan Anggut Bawah, Kota Bengkulu, ini mempertemukan pemerintah daerah, perusahaan, akademisi, tokoh masyarakat, serta lembaga swadaya masyarakat dalam satu forum yang membahas masa depan tambang emas di wilayah tersebut.
Herman Wijaya, pemegang saham PT ESDM, menjelaskan bahwa wilayah eksplorasi tambang mencakup sekitar 3.600 hektare dengan potensi mineral emas, perak, dan tembaga mencapai tujuh juta ton. Perusahaan menargetkan tahap eksplorasi berlangsung 1,5 tahun dan eksploitasi hingga 20 tahun.
“Kami ingin melibatkan tenaga kerja lokal dan membuka peluang ekonomi bagi warga Seluma. Selain tambang, kami juga berencana membangun pabrik kabel serta kantor pusat di kabupaten,” ujar Herman, Sabtu (11/10/2025).
Bupati Seluma melalui Asisten I, Adrian Sabri, menilai proyek tambang ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Ia menegaskan pentingnya memastikan proses perizinan lengkap dan kegiatan penambangan tetap memperhatikan aspek lingkungan.
“Kami berharap kehadiran PT ESDM membawa manfaat bagi masyarakat tanpa mengorbankan alam,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari DPRD Seluma. Ketua DPRD menegaskan komitmen lembaganya dalam mengawasi agar kegiatan tambang berjalan profesional dan memberi kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Namun, tak semua pihak sependapat. Sejumlah aktivis lingkungan dari Aliansi Pemuda WALHI Bengkulu menggelar orasi di sekitar lokasi acara sambil membentangkan spanduk bertuliskan “Tolak Tambang Emas Seluma” dan “Usir PT ESDM”.
Mereka menilai aktivitas tambang berisiko merusak hutan dan mencemari lingkungan. Perwakilan sembilan desa di sekitar area tambang juga menyuarakan dukungan bersyarat.
Mereka meminta perusahaan memperhatikan pembangunan infrastruktur desa, seperti jalan dan fasilitas kesehatan, serta memberdayakan koperasi dan BUMDes agar masyarakat tak hanya menjadi penonton di tanah sendiri.
Diskusi yang dimoderatori Junaidi S.P itu berlangsung hingga malam hari dengan suasana kondusif. Para peserta sepakat, kegiatan tambang di Seluma hanya bisa berjalan jika seluruh izin terpenuhi dan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan benar-benar dijalankan. (Yl)
Discussion about this post