JT.COM – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Jambi, Hidayat, bersama Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag, meresmikan Sentra Ketahanan Pangan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kuala Tungkal, Rabu (8/10/2025).
Program ini merupakan langkah konkret untuk mendorong kemandirian dan pemberdayaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui kegiatan produktif di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
Acara peresmian turut dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pejabat Kanwil Ditjenpas Jambi, mitra kerja Lapas, dan tokoh masyarakat setempat.
Kehadiran unsur pemerintah daerah dan aparat penegak hukum dalam kegiatan ini mencerminkan sinergi lintas sektor dalam mendukung program pembinaan dan reintegrasi sosial WBP.
Dalam sambutannya, Kakanwil Ditjenpas Jambi Hidayat menegaskan bahwa pembentukan Sentra Ketahanan Pangan merupakan bagian dari transformasi pembinaan pemasyarakatan menuju sistem yang lebih produktif dan berorientasi pada kemandirian ekonomi.
“Kami ingin Lapas tidak hanya menjadi tempat pembinaan, tetapi juga pusat produksi yang mandiri. Sentra ini diharapkan mampu memberikan manfaat nyata, baik bagi warga binaan maupun masyarakat sekitar,” ujar Hidayat.
Bupati Anwar Sadat menyampaikan apresiasi atas program yang digagas Ditjenpas Jambi tersebut. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat siap bersinergi dalam mengembangkan dan memperluas dampak positif program tersebut.
“Pemerintah daerah siap mendukung dari segi pelatihan, penyuluhan, hingga pemasaran hasil produksi. Ini adalah bentuk pembinaan yang memberdayakan, dan kami ingin manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” kata Anwar.
Sementara itu, Kepala Lapas Kuala Tungkal, Iwan Darmawan, menjelaskan bahwa sentra ketahanan pangan ini mencakup beberapa unit kegiatan produktif, seperti budidaya ikan lele dan nila, pertanian hortikultura, serta peternakan ayam dan bebek.
Seluruh kegiatan dikelola langsung oleh warga binaan dengan pendampingan dari petugas lapas dan dinas teknis terkait.
“Kami ingin warga binaan memiliki keterampilan nyata agar setelah bebas nanti, mereka bisa mandiri dan berkontribusi positif di tengah masyarakat,” jelas Iwan.
Dengan diresmikannya sentra ini, Lapas Kuala Tungkal menjadi salah satu model penerapan program pembinaan produktif dan berkelanjutan, sejalan dengan visi Ditjen Pemasyarakatan untuk membangun lapas yang produktif dan berdaya guna. (Stp)
Discussion about this post