Bengkulu, Jabungtoday.com – Puluhan massa dari LSM Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT-IB) menggelar aksi damai di tiga titik penting di Kota Bengkulu, Rabu (1/10/2025).
Aksi ini berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 13.15 WIB dengan melibatkan sekitar 50 orang.
Massa menuntut penegakan hukum, audit terhadap perusahaan tanpa Hak Guna Usaha (HGU), serta pengusutan dugaan skandal tambang ilegal yang diduga melibatkan aparat penegak hukum.
Aksi dimulai di Kantor BPKP Provinsi Bengkulu di Jalan Pembangunan, berlanjut ke Kantor BPK Perwakilan Bengkulu di Jalan Adam Malik, dan ditutup di Kejaksaan Tinggi Bengkulu di Jalan S. Parman.
“Kami minta penegak hukum tidak tidur! Jangan tunggu rakyat turun ke jalan baru bergerak,” tegas Ishak Burmansyah, koordinator aksi yang juga tokoh LSM PEKAT dari Rejang Lebong.
Di setiap lokasi, massa menyerahkan dokumen berisi tuntutan. Di BPKP, dokumen diterima oleh Irsan Harahap dan Boyke Syafril. Di BPK, massa berdialog dengan Medy Oktarian dan Sandi Indra Prasetya.
Sementara di Kejati Bengkulu, tuntutan diterima oleh Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Bengkulu, David Palapa Duarsa.
Adapun tuntutan utama massa antara lain:
- Audit perusahaan tanpa HGU di seluruh Bengkulu.
- Usut dugaan korupsi di Desa Tanjung Sari, Bengkulu Utara.
- Periksa Perwal No. 43/2019 tentang BPHTB dalam pengadaan lahan Gedung Merah Putih.
- Copot jaksa yang diduga terlibat dalam kasus tambang ilegal Beby Hussy.
“Kami ingin hukum ditegakkan secara adil. Jangan pilih-pilih! Kalau tidak ada tindakan, kami akan datang dengan massa yang lebih besar,” tambah Ishak.
Aksi berlangsung tertib dan mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. (Yl)
Discussion about this post