JT.COM – Suasana jalan nasional depan Kantor BWSS Jambi mendadak lumpuh, Sabtu (13/9/2025). Ratusan warga dari Kelurahan Aur Kenali dan Mendalo Darat duduk memenuhi badan jalan sambil membawa poster penolakan pembangunan stockpile batubara milik PT Sinar Anugrah Sentosa (PT SAS), anak usaha RMKE Group.
Aksi tersebut digelar bersama Barisan Perjuangan Rakyat (BPR) dan WALHI Jambi. Mereka menuntut pemerintah segera menghentikan proyek stockpile dan jalan khusus yang dinilai merusak tata ruang dan membahayakan kesehatan warga.
“Pembangunan di tengah pemukiman jelas melanggar hak masyarakat untuk hidup di lingkungan yang sehat. Ini ancaman serius bagi warga,” tegas Direktur WALHI Jambi, Oscar Anugrah.
WALHI menilai proyek tersebut melanggar Perda Kota Jambi Nomor 5 Tahun 2024 tentang RTRW. Area yang dijadikan lokasi stockpile seharusnya diperuntukkan sebagai kawasan pemukiman, bukan industri.
Ketua BPR Rahmat menyebut penolakan ini merupakan bentuk perlawanan warga menjaga ruang hidup mereka.
“Ini perjuangan mempertahankan masa depan generasi kami. Suara rakyat tidak bisa dibungkam,” ujarnya lantang.
Selain menutup jalan nasional, massa mendesak Gubernur Jambi Al Haris dan Wali Kota Jambi turun langsung berdialog. Mereka menuntut pemerintah tegas membatalkan proyek yang dianggap merugikan masyarakat.
Hingga malam hari, massa aksi masih bertahan di lokasi dan menolak membubarkan diri sebelum tuntutan mereka direspons oleh pemerintah daerah. (Stp)
Discussion about this post