JT.COM – Bekerja tanpa terikat jam kantor dan seragam kerja bukan berarti tanpa tantangan. Itulah yang dijalani oleh Fajar , seorang pekerja lepas (freelancer) yang menggeluti bidang pemasangan variasi mobil di Kota Jambi.
Berbekal keahlian teknis dan pengalaman sejak remaja, Fajar menjadikan keterampilan tangan sebagai mata pencaharian utama.
Sudah lebih dari lima tahun Fajar menjalani profesi sebagai tukang variasi mobil. Ia mengerjakan berbagai jenis modifikasi dan pemasangan aksesori kendaraan, mulai dari audio, lampu variasi, hingga body kit.
Semua pekerjaan dilakukan secara mandiri, dari pemasangan hingga penyesuaian desain sesuai permintaan pelanggan.
“Saya belajar dari pengalaman. Dulu bantu-bantu di bengkel teman, lama-lama bisa sendiri dan akhirnya buka jasa sendiri,” ujar Fajar saat ditemui, Minggu (29/6/2025).
Bekerja secara freelance bukanlah pilihan mudah. Tidak adanya gaji tetap dan ketergantungan pada banyaknya permintaan dari pelanggan menjadi tantangan utama. Namun, Fajar tetap bertahan dengan prinsip kerja keras dan menjaga kepercayaan pelanggan.
“Saya lebih senang kerja lepas. Walaupun kadang orderan sepi, tapi kalau ramai bisa dapat lebih dari cukup. Yang penting hasil kerja rapi, pelanggan puas, mereka pasti balik lagi,” katanya.
Dalam satu minggu, Fajar bisa mendapatkan dua hingga lima pelanggan, tergantung pada musim dan tren otomotif yang sedang berkembang. Biasanya, saat mendekati musim liburan atau setelah musim lebaran, permintaan meningkat tajam. Para pemilik mobil ingin mempercantik kendaraannya sebelum digunakan untuk bepergian jauh.
Tidak memiliki bengkel permanen membuat Fajar harus kreatif. Ia sering mengerjakan pesanan di garasi rumah pelanggan, atau menawarkan sistem “jemput bola” di mana ia mendatangi langsung lokasi pelanggan dengan membawa peralatan seadanya.
“Modal utama saya ya alat-alat kerja, selebihnya tinggal keterampilan. Kadang kerja di rumah orang, kadang juga panggilan ke kantor, ” jelas Fajar.
Harga jasa yang ditawarkan pun relatif lebih murah. Untuk pemasangan audio standar, Fajar tidak mematok tarif tergantung tingkat kesulitan. Sedangkan untuk modifikasi lampu LED atau fog lamp, tarifnya bisa menyesuaikan.
Ke depan, Fajar berharap bisa membuka bengkel sendiri dengan peralatan lebih lengkap dan merekrut satu atau dua tenaga tambahan. Namun, ia tak mau buru-buru.
“Saya jalani dulu yang ada. Kalau rezeki bagus, saya ingin buka bengkel kecil-kecilan, jadi pelanggan bisa datang langsung,” katanya sambil tersenyum.
Cerita Fajar menunjukkan bahwa bekerja secara mandiri di bidang keterampilan teknis bisa menjadi pilihan hidup yang layak. Dengan semangat, keahlian, dan tekad untuk terus belajar, ia membuktikan bahwa kerja lepas bukan halangan untuk meraih penghasilan dan kemandirian ekonomi. (Stp)
Discussion about this post