JT.COM – Sebuah film lokal berjudul LANA siap diproduksi di Kota Jambi. Film berdurasi sekitar 60–70 menit ini mengangkat isu sosial mengenai eksploitasi anak dan fenomena pengamen cilik yang sering dijumpai di ruang publik dan destinasi wisata.
Produksi LANA resmi dimulai setelah digelar doa bersama dan syukuran pada Minggu (24/8/2025).
Proses syuting dijadwalkan berlangsung mulai Senin (25/8/2025) dengan melibatkan puluhan talenta lokal serta dukungan dari unsur pemerintah daerah.
Film ini diproduksi oleh CV Kreasi Event Nusantara Indonesia dengan Reza Fender Rizky sebagai produser sekaligus penulis naskah, serta Dicky dan Ipank sebagai sutradara.
LANA bercerita tentang seorang remaja bernama Lana yang sedang mencari jati diri setelah lulus sekolah.
Bersama pamannya, seorang jurnalis lokal, ia menemukan fakta pahit bahwa banyak anak-anak dipaksa mengamen dan mengemis di kawasan wisata Kota Jambi, seperti Tugu Keris Siginjai, Danau Sipin, dan Hutan Kota.
Meski bersifat fiktif, alur film ini terinspirasi dari fenomena nyata yang terjadi di masyarakat.
Pesan moral yang diangkat meliputi pentingnya menjaga keluarga, mengedukasi masyarakat agar tidak memberi uang kepada pengamen anak, kritik terhadap judi online, dan ajakan menjaga lingkungan dari sampah.
Selain mengangkat isu sosial, film LANA juga menampilkan keindahan wisata Jambi. Lokasi ikonik seperti Tugu Keris Siginjai, Danau Sipin, dan Hutan Kota dijadikan latar cerita, sehingga film ini sekaligus menjadi media promosi pariwisata ramah anak.
Wali Kota Jambi Maulana dan Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha menyatakan dukungan penuh terhadap produksi film ini.
Menurut Diza, film bisa menjadi media efektif untuk mengedukasi publik mengenai isu perlindungan anak.
“Eksploitasi anak di ruang publik adalah persoalan nyata yang harus kita selesaikan bersama. Film seperti LANA bisa membuka mata masyarakat agar lebih peduli,” kata Diza.(Us)
Discussion about this post