• Beranda
  • Disclaimer
  • Hak Jawab & Koreksi Berita
  • Iklan & Kerja Sama
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Tentang Kami
Rabu, 15 Oktober 2025
Jabung Today
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • EKBIS
  • KABAR TNI/POLRI
  • OTOMOTIF
  • NASIONAL
  • OPINI
  • PEMERINTAHAN
  • HUKRIM
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • EKBIS
  • KABAR TNI/POLRI
  • OTOMOTIF
  • NASIONAL
  • OPINI
  • PEMERINTAHAN
  • HUKRIM
Morning News
No Result
View All Result
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • EKBIS
  • KABAR TNI/POLRI
  • OTOMOTIF
  • NASIONAL
  • OPINI
  • PEMERINTAHAN
  • HUKRIM

Pariwiasata dan Daerah Pedesaan di Provinsi Jambi

Redaksi by Redaksi
29/05/2025
in OPINI
0
Thamrin B. Bachri (Dok. Penulis)

Thamrin B. Bachri (Dok. Penulis)

PostTweetShareScan

Oleh: Thamrin B. Bachri

Sebagian besar dari obyek wisata domestik dengan segala aktivitas yang dilakukan pada waktu luang umumnya dihubungkan dengan daerah pedesaan atau daerah luar kota. Jika daerah pedesaan diartikan sebagai daerah non urban, maka di dalamnya tercakup hutan belantara selain daerah pertanian atau perladangan yang digarap dengan baik.

Baca juga

Kapolresta Jambi Kombes Pol Boy Sutan Binanga Siregar, S.I.K., M.H., memberikan arahan kepada peserta Pelatihan Relawan Kesehatan yang digelar Dinas Kesehatan Kota Jambi bekerja sama dengan BPOM di SPPG Kotabaru, Rabu (15/10/2025). (Dok. Nahar)

Polresta Jambi Dukung Pelatihan Relawan Kesehatan Bersama Dinas Kesehatan dan BPOM

15/10/2025
Kapolda Bengkulu Irjen Pol. Mardiyono, S.I.K., M.Si., membagikan paket sembako kepada para driver ojol, Rabu (15/10/2025). (Dok.Yola)

Kapolda Bengkulu Dinobatkan sebagai Bapak Ojol Bengkulu

15/10/2025

Edukasi Maritim, Anak-anak RA Al-Ikhlas Jelajahi Sungai Batanghari Bersama Ditpolairud Polda Jambi

15/10/2025

Bidpropam Polda Bengkulu Sosialisasi Whistle Blower System dan SP4N LAPOR

15/10/2025

5 Juta Anak di Indonesia Alami Disleksia, Bunda PAUD Jambi Ajak Hilangkan Stigma

15/10/2025

Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Polda Bengkulu Gelar Sosialisasi SPKT

15/10/2025

Tetapi sejak pariwisata domestik terpusat pada negara-negara industri di seluruh dunia, serta daerah-daerah yang dibedakan oleh iklim atau pembagian musim, maka artikel ini diarahkan pada daerah pedesaan.

Di provinsi Jambi diperkirakan ada 1.414 desa dengan sekitar 80 desa wisata (Data BPS Prov Jambi, 2024) yang sudah diajukan kepada Kementerian Pariwisata untuk dikelompokan ke dalam Desa Wisata Rintisan, Desa Wisata Berkembang, dan Desa Wisata Maju.

Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos., M.H. dalam setiap kegiatan Perjalanan Pejabat tidur di dusun (Pertisun) senantiasa menekankan dalam dialog nya dengan masyarakat di desa agar dapat mengoptimalkan seluruh potensi desa termasuk di bidang pertanian, perikanan, perkebunan termasuk pariwisata dan ekonomi kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya

Selama bertahun-tahun belakangan ini terjadi perpindahan populasi yang tetap dari desa ke kota (urbanisasi) dan juga pada waktu yang bersamaan produksi pertanian tidak mengalami penurunan. Kenyataan di beberapa negara di dunia, malahan terjadi peningkatan yang disebabkan oleh banyak faktor.

Menurunnya, jumlah pekerja di bidang pertanian diimbangi dengan perubahan yang radikal di bidang teknologi pertanian khususnya mekanisasi, telah menghasilkan peningkatan produktivitas dari para petani/buruh sebagaimana yang telah dilakukan pengukuran bahwa telah terjadi peningkatan output per orangnya. Apa yang dialami oleh negara yang satu dengan negara lainnya memang berbeda, tetapi jika dilihat secara global, tingkat kehidupan masyarakat pedesaan meningkat.

Dengan adanya peningkatan dan perkembangan di bidang kendaraan bermotor, maka hal ini memudahkan untuk melakukan perjalanan bagi masyarakat pedesaan dari desa ke kota, demikian pula bagi penduduk kota yang ingin pergi ke daerah pedesaan atau ke luar kota.

Dilihat darisegi motorisasi, pada umumnya implikasi dari perkembangan ini adalah populasi pedesaan tidak lagi dihidupi oleh sumber-sumber yang terdapat di desa.

Ternah-ternak menyebar dari desa ke kota, kebutuhan-kebutuhan masyarakat desa disalurkan dari pabrik-pabrik di kota, dan para penduduk desa berbelanja ke pusat-pusat perbelanjaan di kota yang terdekat.

Interaksi yang terjadi antara daerah pedesaan dan kota menjadi sangat kompleks, dan lama kelamaan daerah pedesaan tergantung pada kota-kota untuk mendapatkan beberapa kebutuhannya.

Pemberian jasa-jasa selain dari kebutuhan pokok lainnya sukar untuk disuplai ke desa-desa, seperti sarana pendidikan (sekolah), pelayanan-pelayanan kesehatan (klinik), bahan bakar (minyak), dan pelayanan pos, karena ini semuanya memerlukan biaya yang sangat besar.

Hal semacam inilah, antara lain yang menyebabkan urbanisasi, karena fasilitas-fasilitas tersebut umumnya berada di kota-kota. Urbanisasi bagi kaum muda terjadi karena mereka membutuhkan pendidikan dan rekreasi di waktu luangnya dan urbanisasi bagi kaum tua terjadi karena mereka membutuhkan pelayanan-pelayanan sosial.

Lama kelamaan daerah pedesaan menjadi tempat yang tidak menyenangkan untuk didiami. Faktor individu yang kuat menyebabkan hidup menjadi lebih sulit, misalnya tak seorang pun yang akan tinggal atau bekerja di desa, mereka yang bekerja di desa sangat sedikiti, mereka berdiam di kota, sekali-kali pulang seperlunya ke daerah pedesaan.

Daerah pedesaan, pada dasarnya adalah penghasil bahan-bahan pangan dengan cara yang tradisional, baik di bidang pertanian maupun peternakan yang semuanya adalah industri padat karya serta membutuhkan arena tanah yang luas.

Gambaran seperti ini akan berubah dengan timbulnya sistem mekanisasi yang modern, baik dalam hal mengerjakan tanah maupun dalam hal peternakan seperti produksi telur, susu, daging sapi yang seluruhnya mungkin untuk diproses atau diproduksi dalam jumlah besar dengan metoda-metoda mekanisasi yang tidak hanya lebih ekonomis dalam penggunaan buruh, tapi juga hanya memerlukan sedikit tanah. Bahkan proses penetasan telur yang menggunakan listrik bisa dilakukan di kota-kota besar.

Dari kenyataan yang telah dikemukakan di atas, maka terlihat bahwa tidak ada alasan bagi penduduk kota untuk pergi ke daerah pedesaan bila mereka tidak mempunyai keperluan.

Maka secara singkat, “urbanisasi” dari sektor pertanian dapat kita bayangkan, seperti halnya peternakan dilakukan di kota. Demikian pula pertanian dan atau penggarap tanah, dilakukan oleh petani-petani yang berasal dari kota.

Dari proses yang kita lihat terdahulu, maka lama-kelamaan cara-cara yang tradisional beserta perkampungan-perkampungan yang terdapat di daerah pedesaan akan menghilang atau mungkin akan berubah menjadi suatu desa di mana berdiri bangunanbangunan dengan arsitektur kota yang sama sekali berbeda dengan gaya tradisional yang pernah ada.

Di beberapa negara di dunia, daerah pedesaan bukan hanya sebagai daerah penghasil pangan, tapi juga merupakan daerah untuk berrekreasi. Penggunaan daerah pedesaan sebagai daerah wisata adalah penting.

Bagi mereka yang sering mengisi waktu luangnya dengan aktivitasaktivitas rekreasi terutama bagi para penduduk kota, mereka menganggap bahwa daerah luar kota adalah mutlak untuk dikunjungi meski pun itu hanya dengan mengendarai mobilnya untuk beberapa jam pergi ke luar kota untuk alasan rekreasi, memperoleh udara yang segar, kesehatan, melihat pemandangan alam dan alasan lainnya.

Bila daerah pedesaan sekarang menjadi lebih kosong akibat adanya urbanisasi atau sebaliknya keadaan desa yang sudah sama saja dengan di kota, maka atraksi-atraksi wisata apa saja yang dapat ditawarkan kepada penduduk kota?

Jelasnya, kita masih jauh daripada sebuah desa yang berupa gurun atau merupakan areal tanah bajakan yang berada di sekeliling kota.

Tetapi pada kenyataannya kita sedang bergerak ke arah itu, pada akibat dari dampak-dampak teknologi dan segi-segi praktis lainnya.

Apakah yang akan terjadi dengan dikembangkannya pariwisata di suatu daerah pedesaan? Segala aktifitas yang berkaitan langsung dengan kegiatan-kegiatan di pedesaan seperti aktifitas jalan kaki, tanpa kendaraan, berpetualan dan sebagainya akan dipengaruhi oleh kemudahan-kemudahan yang ada di daerah pedesaan tersebut, di mana masih ada unsur-unsur agraris, ini adalah salah satu manfaat yang jeas dapat segera terlihat.

Manfaat teoritis yang sering kita dengar seperti bertambahnya lapangan kerja serta pendapatan penduduk setempat terlalu dini untuk kita bahas di sini, mengingat perlunya pendekatan-pendekatan khusus di dalam pembuktiannya.

Seandainya daerah pedesaan menjadi depopulasi baik seluruhnya maupun sebagian besar saja, maka seluruh prasarana yang diperlukan, baik oleh kendaraan (alat transportasi) maupun oleh wisatawan itu sendiri seperti jalan raya, pompa bensin akan terbengkalai, baik dari segi pemeliharaan dan pengoperasiannya.

Kegiatan perjalanan wisata dalam arti sebenarnya menjadi tidak mungkin dilaksanakan. Masa tersebut masih jauh, tetapi penurunan-penurunan dari kualitas kehidupan di daerah pedesaan secara keseluruhan sudah dapat dirasakan sekarang.

Dirancangnya beberapa tempat atau daerah pedesaan untuk menjadi suatu daerah tujuan wisata yang benar-benar menarik, indah dan mempuyai spesifikasi tersendiri sering diekspresikan pada dampak-dampak pariwisata yang berakibat di daerah pedesaan, sebenarnya perhatian harus juga ditekankan pada perubahan-perubahan yang terjadi di daerah pedesaan yang dampaknya dapat dirasakan oleh pariwisata.

Menghadapi kenyataan yang dikemukakan terdahulu tentu secara lebih awal perlu di rakit kebijaksanaan-kebijaksanaan dan langkah-langkah yang ditujukan kepada usahausaha untuk mengatasi timbulnya urbanisasi dengan segala akibat yang terbawa olehnya seperti yang telah diuraikan terdahulu.

Di Indonesia, kebijaksanaan dan langkah-langkah tersebut yang secara garis besarnya akan diuraikan dalam tulisan ini, terutama yang relevansinya erat dengan pembangunan pedesaan. Secara geografis permasalahan desa di Indonesia dapat diketahui sebagai berikut, Desa di pulau Jawa dan Bali pada umumnya berpenduduk padat, keadaan prasarana relatif lebih baik.

Pertumbuhan penduduk yang terus menerus, sedangkan perluasan areal pertanian tidak memungkinkan, telah menimbulkan gejala kemerosotan lingkungan hidup.

Usaha peningkatan teknologi pertanian, serta menumbuhkan industri kecil dan rumah tangga sangat diperlukan untuk menyerap tenaga kerja yang berlebihan di sektor pertanian.

Di desa-desa di luar Jawa dan Bali umumnya berpenduduk jarang, struktur pemerintahan desanya masih perlu ditingkatkan.

Pola pemukiman terpencar-pencar dan keadaan prasarana belum memadai. Di daerah ini masih terdapat kelompok penduduk yang hidup dari bercocok tanam dengan perpindah-pindah sehingga dapat merusak lingkungan hidup.

Usaha peningkatan prasarana bagi pengembangan desa sangat diperlukan. Desa-desa di wilayah perkotaan telag berkembang tanpa terkendali sebagai akibat derasnya arus penduduk. Berbagai masalah telah timbul seperti pembangunan air kotor, perumahan di bawah standar dan lain-lain, yang memerlukan usaha perbaikan.

Selain masalah-masalah seperti tersebut di atas, masih ada masalah lain yang erat kaitannya dengan pembangunan desa, antara lain keadaan lingkungan desa yang meliputi perumahan, penyediaan air, kesehatan lingkungan serta penerangan yang belum selayaknya. Adanya pemuda yang putus sekolah dan adanya kelompok yang menganggur disebabkan tidak memiliki keterampilan untuk mengolah potensi yang ada di desanya, kemudian meninggalkan desanya untuk mencari nafkah di kota.

Sehubungan dengan masalah di atas kebijaksanaan pembangunan desa diarahkan untuk mencapai tujuan jangka panjang yaitu meletakkan dasar -dasar pembangunan nasional yang sehat dan kuat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pokok-pokok pembangunan desa adalah antara lain bahwa pembangunan desa dilaksanakan dalam imbangan yang serasi antara pemerintah dan masyarakat, sehingga pembangunan desa perlu menggerakan masyarakat desa untuk berpartisipasi baik dalam perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan hasil serta penilaian hasil-hasilnya. Kemudian pembangunan desa dikaitkan dengan pembangunan kota-kota kecil dan sedang, yang dapat mempengaruhi daerah sekitarnya baik sebagai pengumpul hasil dan penyalur kebutuhan pokok masyarakat, sehingga dengan demikian pembangunan desa merupakan bagian integral dari pembangunan daerah.

Sejalan dengan pokok-pokok kebijaksanaan tersebut, maka langkah-langkah yang diambil antara lain adalah mengembangkan dan meningkatkan kegiatan usaha masyarakat secara terpadu di bidang pertanian, yang meliputi pertanian pangan, perkebunan, perikanan, peternakan, serta bidang-bidang lainnya seperti industri kecil, kerajinan rakyat. Dalam rangka ini akan ditingkatkan peranan generasi muda dan peranan wanita di desa-desa.

Sebagai bagian penutup, kita sampai pada suatu kesimpulan bahwa saat ini pembangunan desa semakin diperhatikan dengan menempuh tata cara yang lebih terpadu, antara lain dengan tujuan untuk menggairahkan masyarakat untuk membangun dengan kemampuan dan kekuatannya sendiri melalui peningkatan prakarsa dan swadaya masyarakat desa.

Program pembangunan desa akan diarahkan untuk menumbuhkan gerakan masyarakat untuk membangun desanya yang selanjutnya dikaitkan pengumpul dan penyalur hasil-hasil pertanian dan kebutuhan pokok lainnya yang sekaligus dapat mengurangi tekanan urbanisasi ke kota-kota besar.

Bertitik tolak dari kebijaksanaan dan langkah-langkah pemerintah dalam masalah pembangunan desa tersebut, bagi perkembangan pariwisata di provinsi Jambi khususnya akan membawa arti yang positif terutama dalam meningkatkan pertumbuhan wisatawan domestik, meningkatkan produk wisata aneka bidang minat (special interest), memperluas daerah tujuan wisata, dan sekaligus memantapkan citra Provinsi Jambi sebagai daerah tujuan wisata di tingkat nasional maupun internasional.

Penulis adalah Alumnus Dept. Hospitality & Tourism University of Wisconsin, USA. Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI Periode 2002-2009. Tenaga Ahli Gubernur Jambi.

Previous Post

Tega! Pria di Jambi Gelapkan Mobil Ibu Angkat Demi Judi Online

Next Post

Satlantas Polres Tanjab Timur Edukasi Santri Tentang Keselamatan Berkendara

Artikel lainnya

Musri Nauli (dok. Penulis)
OPINI

Potensi yang Tersembunyi: Esensi Sejati Seorang Pemimpin

by Redaksi
12/10/2025
Yulfi Alfikri Noer S. IP., M. AP (Dok. Penulis)
OPINI

Sinergi Regulasi dan Investasi: Menafsir PMK Nomor. 68 Tahun 2024 dalam Percepatan Jalan Khusus Batubara Jambi

by Redaksi
11/10/2025
penerimaan pajak pada tahun 2024 mencapai Rp1,93,2,4 triliun
OPINI

Penerimaan Pajak Akhir Tahun 2024

by Redaksi
04/10/2025
Musri Nauli (Dok. Penulis)
OPINI

Zenzi Yang Kukenal (4)

by Redaksi
23/09/2025
OPINI

Anak Usia 12 Tahun Kebawah Tidak Boleh Dipidana

by Redaksi
22/09/2025
Yulfi Alfikri Noer S. IP., M.AP (Dok. Penulis)
OPINI

Gentala Arasi: Katalis Transformasi Digital Jambi Menuju Ekonomi Berdaya Saing

by Redaksi
22/09/2025
Next Post
Kasat Lantas Polres Tanjab Timur, Iptu Meiselin Lobat, bersama personel dan para santri Pondok Pesantren Warisan Rasulullah saat kegiatan sosialisasi keselamatan berkendara di Kelurahan Talang Babat, Rabu (28/5/2025). (Foto: Humas Polres Tanjab Timur)

Satlantas Polres Tanjab Timur Edukasi Santri Tentang Keselamatan Berkendara

Kapolda Bengkulu Irjen Pol Mardiyono bersama Ketua Bhayangkari Bengkulu saat meninjau bantuan sosial dari Kapolri berupa 5.000 paket sembako untuk korban gempa bumi di Provinsi Bengkulu, Kamis (29/5/2025) (Foto: Dok. mediahub.polri.go.id)

Kapolri Kirim 5.000 Paket Sembako untuk Korban Gempa Bengkulu

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menyampaikan pesan damai dan kasih dalam rangka peringatan Hari Kenaikan Yesus Kristus, Kamis (29/5/2025). (Dok. SS Instagram @listyosigitprabowo)

Pesan Damai Kapolri di Hari Kenaikan Yesus Kristus: Pererat Kasih dan Toleransi

Tim Gugus Ketahanan Pangan Polres Sarolangun bersama Tim Supervisi Polda Jambi saat meninjau lahan perkebunan jagung di Kecamatan Batin VIII, Rabu (28/5/2025). (Foto: Dok. Humas Polres Sarolangun)

Polda Jambi Lakukan Asistensi ke Lahan Jagung Sarolangun, Ini Tujuannya

Para juara Technical Skill Contest 2025 berpose bersama manajemen PT Sinar Sentosa Primatama (Sinsen) usai penyerahan penghargaan di Honda Training Center Jambi, Selasa (21/5/2025). (Dok, Sinsnen)

Mekanik dan SA Honda Jambi Unjuk Gigi di Ajang Technical Skill Contest

Discussion about this post

Iklan

Populer

  • Kepala Dinas PMD Kabupaten Kerinci, Drs. Syahril Hayadi, M.Si, menegaskan P3K tidak boleh merangkap jabatan sebagai kepala desa maupun perangkat desa, Selasa (26/8/2025).(dok.yola)

    Tak Boleh Rangkap Jabatan, P3K di Desa Kerinci Diminta Tentukan Pilihan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hesti Haris Gelar Sosialisasi Baca Al-Qur’an Praktis di Rumah Al-Qur’an Kanza Al-Mira

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Al Haris Dorong Camat dan Kades Bangun Fasilitas MBG di Desa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menguat, Laskar 21 untuk Pilbup Tanjabtim dan Pilgub Jambi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kades Koto Aro Diduga Selewengkan Dana Desa, Lemahnya Pengawasan Jadi Sorotan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PJ Bupati Kerinci Serahkan Penghargaan kepada Kepala Desa yang Berprestasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Turnamen Bulutangkis Bupati Cup 2 Kerinci Resmi Ditutup

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dikukuhkan, Relawan Sayap Pemenangan MAU DI BAHAGIA Siap Menangkan Maulana-Diza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penemuan Mayat Gegerkan Warga Air Hangat, Kapolsek: Kami Lakukan Olah TKP

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Kerinci Gelar Kerinci Bike Adventure Dalam Rangka HUT-R-I ke 79

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Beranda -- Disclaimer -- Hak Jawab & Koreksi Berita -- Iklan & Kerja Sama -- Kode Etik -- Pedoman Media Siber -- Redaksi -- SOP Perlindungan Wartawan -- Tentang Kami

PT MEDIA PUTRA JABUNG

Jl. Ternate, Lrg. Puspon, RT 03 No 49 Simpang Surya, Kelurahan Kebun Handil, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi. Kode Pos 36137
Email: jabungtoday@gmail.com | Phone/WA: 0811-749-7272

Copyright© 2025 Jabungtoday.com
Developed by - Otoy Media Group

No Result
View All Result
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • EKBIS
  • KABAR TNI/POLRI
  • OTOMOTIF
  • NASIONAL
  • OPINI
  • PEMERINTAHAN
  • HUKRIM