Oleh : Arie Suriyanto
Penyelesaian masalah sampah memerlukan pendekatan terpadu dengan melibatkan berbagai pihak. Untuk itu dibutuhkan beberapa solusi yang dapat diterapkan meliputi pengurangan sampah dari sumbernya, peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah, penerapan teknologi untuk pemantauan, serta kampanye kesadaran masyarakat yang berkelanjutan.
Beberapa solusi yang lebih rinci:
1. Pengurangan Sampah (Reduce):
Reduksi sampah dari sumber:
Mengurangi penggunaan produk sekali pakai, seperti kantong plastik, sedotan, dan kemasan berlebihan.
Pemanfaatan kembali barang:
Mencari cara untuk menggunakan kembali barang-barang yang sudah ada, seperti botol plastik yang didaur ulang menjadi pot bunga atau vas.
Penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle):
Mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, menggunakan kembali barang-barang, dan mendaur ulang sampah yang tidak dapat digunakan kembali.
2. Peningkatan Infrastruktur:
Pembangunan TPA modern:
Membangun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang modern dengan fasilitas pengolahan sampah yang memadai, seperti insinerator dan tempat pemrosesan sampah organik.
Peningkatan fasilitas pemilahan sampah:
Menyediakan fasilitas pemilahan sampah yang memadai di tingkat rumah tangga dan masyarakat untuk mempermudah proses daur ulang.
Penyediaan Bank Sampah:
Mendukung keberadaan bank sampah sebagai tempat penampungan dan pengolahan sampah anorganik.
3. Teknologi untuk Pemantauan:
Pemantuan titik-titik rawan pembuangan sampah ilegal untuk penegakan hukum.
Perlu adanya aplikasi untuk memantau dan melaporkan lokasi pembuangan sampah secara ilegal. Penggunaan teknologi pengolahan untuk mengolah sampah menjadi energi atau bahan baku lain.
4. Kampanye Kesadaran
Kesadaran dalam memerangi Sampah melalui Pendidikan sejak dini tentang pentingnya pengelolaan sampah sejak usia sekolah.
Disamping itu Kampanye media untuk menyebarkan informasi tentang pengelolaan sampah dengan baik.
Perlu melibatkan tokoh masyarakat dan influencer untuk menginspirasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Memberikan Rewards atau Program penghargaan dan insentifinsentif terhadap individu atau kelompok yang aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
5. Kolaborasi dan Partisipasi:
Keterlibatan stekholder meliputi sektor swasta dan LSM dalam upaya pengelolaan sampah.
Selain itu membangun kerjasama antar daerah dalam pengelolaan sampah untuk solusi yang lebih efektif.
Collaborative Governance melalui pemerintahan yang melibatkan berbagai pihak dalam pengelolaan sampah, sehingga dengan adanya sinergitas yang melibatkan semua pihak, tentunya akan melahirkan solusi-solusi secara terpadu dan berkelanjutan, agar masalah sampah dapat diatasi, menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Penulis adalah Pemerhati Kebijakan Publik Tanjabtim
Discussion about this post